Gulma-gulma di lahan budidaya Bawang Merah; Allium cepa var ascalonicum L.

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atausemua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanamsehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Namun pengertian itu mengalami perubahan dimana para ahli gulma yang lain mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah dingin, sub-tropis maupun tropis. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur.
Dalam budidaya tanaman bawang merah, tidak lepas dari adanya gulma yang tumbuh disekitar tanaman. gulma-gulma tersebut akan menghambat proses penyerapan nutrisi tanaman dan menyebabkan terjadinya persaingan hara. berikut adalah gulma-gulma yang sering ditemukan disekitar tanaman bawang merah.
1. Eleusine indica L
Eleusine indica L (Simpo Tedong)
Rumput belulang hidup terrestrial, berumbai, tegak, herba, dan terdapat akar pada nodus. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Akar rumput belulang termasuk ke dalam akar serabut. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dengan panjang lebih dari 2 cm. Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian terminal atau biasa disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat.
Gulma ini memang sulit untuk ditangani. Rumput ini dikenal sebagai gulma yang sulit diatasi, untuk menangani gulma ini dapat digunakan menggunakan dua cara. Kedua cara tersebut adalah menggunakan pembasmi kimia (bahan aktif Glifosat dan paraquat) dan Mekanik (cabut). dikenal dengan beberapa bahasa misalnya di Enrekang disebut sebagai Reu Simpo Tedong.
2. Plantago major L
Plantago major L.
Anggota suku kiurat-kiuratan ini merupakan tanaman gulma di perkebunan bawang merah, atau tumbuh liar di hutan, ladang, halaman berumput yang agak lembap sampai ketinggian 3.300 m di atas permukaan laut. Daun sendok berasal dari daratan Asia dan Eropa, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 15 cm - 20 cm, daunnya tunggal berwarna hijau dengan bentuk bulat telur melebar dengan ukuran panjang 5 cm - 10 cm, lebar 4 cm - 9 cm, tepi daun rata atau bergerigi kasar tidak teratur.
Terdapat banyak nama lokal untuk jenis tanaman ini, ditemukan di Jawa yakni Ki urat ceuli, ceuli uncal (bahasa Sunda); meloh kiloh, otot-ototan, sangka buwah, sangka buah, sangkuwah, sembung otot, suri panduk (bahasa Jawa). Di Sumatera dikenal sebagai daun urat, daun urat-urat, ekor angin, dan kuping menjangan (bahasa Melayu), sedangkan di Sulawesi disebut torongoat (bahasa Minahasa, Sulawesi Utara), reu sendok-sendok (bahasa Enrekang, Sulawesi Selatan.
3. Commelina diffusa Burm. F.
Commelina diffusa Burm. F.
Sejenis herba anggota suku Commelinaceae. Gulma yang biasa ditemui di area persawahan ini juga acap dijadikan sayuran atau lalap. Nama-nama daerahnya, di antaranya, géwor, tali korang (Sunda.); géwor, pĕtungan (Jawa.); rĕbha moksor (Madura.); fangalu (Minahasa.); rulonga loötili (Gorontalo), Lesoan (Enrekang). Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini dinamai Benghal dayflower, tropical spiderwort, wandering Jew, dan beberapa yang lain.
Terna berbatang basah (herbaceus) dan beruas, berwarna coklat muda, menjalar diatas tanah dan ujung batang menaik. Daun tunggal, bulat telur, permukaan berbulu, hijau.  Bunga majemuk terdiri dari 2-5 kuntum, terminal. Mahkota berjumlah 3 helai, berbentuk seperti kipas (bulat dengan tangkai pendek), saling berlepasan, berwarna biru. Karakternya yang bandel membuatnya mampu bersaing dengan vegetasi lainnya. Namun karena akarnya tidak begitu dalam masih mudah kita kendalikan dengan cara mencabutnya.
4. Ageratum conyzoides L
Ageratum conyzoides L
Gulma berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah. 
Sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai Reu Balacung (Enrekang), babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.

5. masih ada gulma-gulma lainnya tapi terbatas waktu.
Berikut adalah video budidaya Bawang Merah;
Itulah beberapa Gulma yang kami temukan di lahan budidaya bawang merah, kalau ada masukan boleh dikolom komentar.

Komentar