Deskripsi, Morfologi dan Kegunaan Sintrong; Crassocephalum crepidioides; suku Asteraceae. Gulma cantik yang menakjubkan!
Sintrong merupakan
lalap yang digemari di Jawa Barat, dan juga sayuran. Di Afrika, selain
dimanfaatkan sebagai sayuran, beberapa bagian tanaman sintrong digunakan
sebagai bahan obat tradisional; di antaranya untuk mengatasi gangguan
perut, sakit kepala, luka, dan lain-lain. Sintrong ini bersifat sedikit
astringen, dan bersifat netral. Ia bersifat antiradang, hemostatis,
tonikum, pencahar, dan emetik (perangsang muntah). Herba tumbuhan ini
bisa digunakan untuk mengobati demam, radang amandel, dan eksem. Gulma
ini juga disukai sebagai pakan ternak.
Sintrong (Crassocephalum crepidioides) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan telantar; pada ketinggian di atas 200 m dpl. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ebolo, thickhead, redflower ragleaf, atau fireweed. Di Indonesia, biasa tumbuhan ini disebut bagini, jambrong, tespong (Sunda), jombloh, mandrung-mandrung, puyung dantaplek (Jawa), Reu Nippon (Enrekang)
Kegunaan:
1. Mencegah Gangguan Pembuluh Darah Arteri
Manfaat Sintrong dalam mencegah gangguan pembuluh darah arteri. Pembuluh yang juga dikenal dengan nama pembuluh arteri ini kan memang vital sekali fungsinya karena membawa darah ke jantung. Bayangkan bila arteri tersumbat, maka jantung tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Meningkatkan Stamina Tubuh
Manfaat Sintrong ternyata bisa meningkatkan stamina tubuh. Dengan sayuran ini, tubuh pun akan kuat. Memang sayuran yang dikenal dengan nama Salintrong ini mampu tingkatkan stamina, sebagaimana kalau kita makan sayuran pada umumnya, cenderung badan kita merespon jadi kuat.
3. Menambah Nafsu Makan
Manfaat Sintrong bisa menambah nafsu makan. Dengan sayuran ini, maka anda akan memiliki nafsu makan yang lebih baik. Ketika anda mengonsumsi Salintrong ini, nafsu makan ditaksir bisa melejit 2 kali lipatnya. Tentu ini amat untuk mereka yang sedang alami gangguan nafsu makan. Cocok dimakan penderita anoreksia yang memang alami penurunan nafsu makan secara besar-besaran.
Manfaat Sintrong dalam mencegah gangguan pembuluh darah arteri. Pembuluh yang juga dikenal dengan nama pembuluh arteri ini kan memang vital sekali fungsinya karena membawa darah ke jantung. Bayangkan bila arteri tersumbat, maka jantung tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Meningkatkan Stamina Tubuh
Manfaat Sintrong ternyata bisa meningkatkan stamina tubuh. Dengan sayuran ini, tubuh pun akan kuat. Memang sayuran yang dikenal dengan nama Salintrong ini mampu tingkatkan stamina, sebagaimana kalau kita makan sayuran pada umumnya, cenderung badan kita merespon jadi kuat.
3. Menambah Nafsu Makan
Manfaat Sintrong bisa menambah nafsu makan. Dengan sayuran ini, maka anda akan memiliki nafsu makan yang lebih baik. Ketika anda mengonsumsi Salintrong ini, nafsu makan ditaksir bisa melejit 2 kali lipatnya. Tentu ini amat untuk mereka yang sedang alami gangguan nafsu makan. Cocok dimakan penderita anoreksia yang memang alami penurunan nafsu makan secara besar-besaran.
Meskipun demikian tumbuhan ini ditengarai mengandung alkaloida pirolizidina yang bisa memicu tumor.
Morfologi:
Terna tegak, tinggi hingga 1 m, berbau harum aromatis apabila diremas. Batang lunak beralur-alur dangkal. Daun-daun terletak tersebar, dengan tangkai yang sering bertelinga. Helaian daun jorong memanjang atau bundar telur terbalik, 8–20 × 3–6 cm, dengan pangkal menyempit berangsur sepanjang tangkai daun dan ujung runcing, bertepi rata atau berlekuk hingga berbagi menyirip, bergigi bergerigi kasar dan runcing. Daun yang paling atas lebih kecil dan sering duduk.
Bunga majemuk berupa bongkol-bongkol yang tersusun dalam malai rata terminal. Bongkol hijau dengan ujung jingga coklat hingga merah bata, silindris, 13–16 × 5–6 mm, mengangguk; tegak setelah menjadi buah. Mahkota kuning, dengan ujung merah kecoklatan, bertaju-5. Buah keras (achene) ramping memanjang, seperti gelendong berusuk 10, sekitar 2,5 mm panjangnya; dengan banyak rambut sikat (pappus) berwarna putih, 9–12 mm
Bunga majemuk berupa bongkol-bongkol yang tersusun dalam malai rata terminal. Bongkol hijau dengan ujung jingga coklat hingga merah bata, silindris, 13–16 × 5–6 mm, mengangguk; tegak setelah menjadi buah. Mahkota kuning, dengan ujung merah kecoklatan, bertaju-5. Buah keras (achene) ramping memanjang, seperti gelendong berusuk 10, sekitar 2,5 mm panjangnya; dengan banyak rambut sikat (pappus) berwarna putih, 9–12 mm
Komentar
Posting Komentar