Syarat Tumbuh dan Hama Utama Bawang Merah

Syaratn Tumbuh Tanaman Bawang Merah   
    Bawang merah tumbuh dengan di dataran rendah hingga dataran tinggi pada sekitar 1000 dpl
    Hasil produksi terbaik pada dataran rendah dengan iklim 25-32 °C , dengan penyinaran 75%
    Persyaratan tanah : gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik
    Jenis tanah yang paling bagus yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu
    pH tanah 5-5 -6,5
    drainase dan aerasi tanah diusahakan yang bagus.
Syarat pemilihan bibit seperti berikut ini
    Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.
    Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
    Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
    Atau anda bisa menguunakan bibit dari biji yang sudah terbukti bebas penyakit layu dan bersertifikat dari deptan. Sebagai solusi dari mahalnya bibit umbi untuk kebutuhan per hektarnya.
Berikut adalah video salah satu hama utama tanaman bawang merah yang penulis identifikasi di kebun sendiri.

Pemupukan Tanaman Bawang Merah
    Pupuk dasar yaitu pupuk  kandang bisa sapi atau kambing 15-20 ton/ha atau kotoran ayam 5-6 ton/ha atau kompos 2,5 ton/ha.  Pupuk buatan juga diperlukan TSP 150-200 kg/hektar. Langkah-langkah memberikan pupuk dasar yaitu dengan menyebar dan mengaduk rata dengan tanah 1-3 hari sebelum tanam.
    Pupuk susulan yaitu berupa urea 150kg/ha, Za 300 kg/ha, dan KCL 150/ha. Pemupukan susulan yang pertama dilakukan pada umur 10-15 hari setelah tanam dan pemupukan susulan kedua yaitu pada umur 1 bulan setelah tanam dengan 1/2 dosis.
Hama  dan Penyakit Tanaman Bawang Merah
Hama-hama penting pada budidaya bawang merah serta cara pengendaliannya adalah sebagai berikut.
Spodoptera exigua dalam daun bawang merah
    Ulat daun bawang (Spodoptera exigua). Gejala serangan : pada daun yang terserang terlihat bercak putih transparan. Hal ini karena ulat menggerek daun dan masuk ke dalamnya sehingga merusak jaringan daun sebelah dalam sehingga kadang-kadang daun terkulai. Cara pengendalian : rotasi tanaman, waktu tanam serempak, atau dengan pengendalian secara kimiawi yaitu menggunakan Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC, atau Bayrusil 35 EC.

Agrotis epsilon
    Trips (Trips tabaci Lind.). Gejala serangan : terdapat bintik-bintik keputihan pada helai daun yang diserang, yang akhirnya daun menjadi kering. Serangan biasanya terjadi pada musim kemarau. Cara pengendalian : mengatur waktu tanam yang tepat, atau secara kimiawi yakni dengan penyemprotan Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC, atau Bayrusil 35 EC.
Ulat tanah (Agrotis epsilon). Pengendalian dilakukan secara manual yakni dengan mengumpulkan ulat ulat pada sore/senja hari di antara pertanaman serta menjaga kebersihan areal pertanaman.
    Penyakit bercak ungu atau trotol (Alternaria porri). Gejala serangan: pada daun yang terserang (umumnya daun tua) terdapat bercak keputih-putihan dan agak mengendap, lama kelamaan berwarna ungu berbentuk oval, keabu-abuan dan bertepung hitam. Serangan umumnya terjadi pada musim hujan. Cara pengendalian : rotasi tanaman, melakukan penyemprotan setelah hujan dengan air untuk mengurangi spora yang menempel pada daun. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan fungisida, antara lain Antracol 70 WP, Ditane M-45, Deconil 75 WP, atau Difolatan 4 F.
    Nematoda akar (Ditylenchus dispaci). Gejala seranga : tanaman kerdil dan tidk mampu membentuk umbi. Cara pengendalian : pemberian Furadan 3G sebanyak 20-80 kg per hektar.
Berikut juga adalah gejala penyakit yang mengakibatkan pertumbuhan abnormal pada budidaya bawang merah.


Komentar