Indonesia kaya dengan berbagai macam ternak, salah satu hewan ternak yang memiliki banyak keuntungan yaitu sapi. Sapi merupakan hewan ternak yang memiliki banyak keuntungan bagi pemiliknya, diantaranya sapi dapat diambil susunya untuk dijadikan minuman olahan, daging dan kulit sebagai bahan makanan manusia, selain itu juga kulit sapi bisa diolah menjadi kerajinan tangan salah satunya tas kulit sapi. Selain menjadi bahan olahan makanan dan juga, sapi juga bisa dijadikan alat transpotasi untuk menarik gerobak dan membajak sawah.
Sapi Bali sudah dipelihara secara turun menurun oleh masyarakat petani Bali sejak zaman dahulu. Petani memeliharanya untuk membajak sawah dan tegalan, untuk menghasilkan pupuk kandang yang berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian.Sapi Bali sebagai sumber pendapatan. Sapi Bali mempunyai sifat subur, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis, dan mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan. Keunggulan lain yang sudah dikenal masyarakat adalah persentase karkas yang tinggi, juga mempunyai harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat membuat sapi Bali menjadi sumber pendapatan yang diandalkan oleh petani.
Untuk memulai usaha penggemuka sapi bali, berikut adalah hal yang harus diperhatikan;
1. Ketersediaan lahan untuk kandang, Untuk skala rumah tangga, kandang sapi sudah bisa dibangun di lahan yang berukuran 5m x 10 m. lahan ini sudah mempertimbangkan kotoran sapi dan tempat pakan. untuk bisa dikombinasikan dengan biogas ukuran lahan bisa menyesuaikan nantinya. Kandang yang sesuai harus memiliki penutup atap yang dapat melindungi sapi dari terik matahari dan hujan, namun hewan sapi juga harus tetap mendapatkan cukup sinar matahari. Dan aliran udara yang lancer. Kandang juga harus dijaga kebersihannya, hal ini sangat penting, karena kebersihan dapat menjaga hewan ternak dari penyakit.
2. Sumber pakan,Sumber pakan ini yang menjadi hal utama yang harus diperhatikan, sumber pakan ini bisa ditaktisi dengan lahan pekarangan rumah, sela-sela tanaman pertanian, dedaunan, batang pisang, jerami dll.untuk pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi ataupun sore hari.
3. Bibit sapiUntuk memilih bibit sapi bali sebaiknya dari sapi bali betina atau jantan. Dan pastikan juga bentuk fisik sempurna dari kepala, badan, hingga kaki harus sehat dengan ciri-ciri kulit bersih mengkilat, hidung sedikit basah atau lembab dan juga mata yang cerah bersih. Perhatikan juga pertautan kulit yang longgar dengan tingkat nafsu makan yang baik.
4. PerawatanPerawatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan. meliputi pembersihan kandang biar tidak lembab, kotoran yang diolah entah biogas atau kompos, pencegahan penyakit.
peternak sapi skala rumah tangga bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta per satu ekor sapi. jika, sapi diternakkan rata-rata 3 hingga 8 ekor dengan harga bibit satu ekor antara Rp7 juta, sementara setelah dipelihara selama 6 bulan, harga sapi di pasaran meningkat antara Rp12 – Rp14 juta. Laba ini pun bisa berlipat ganda saat hari raya keagamaan tiba, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Natal.
Jadi tunggu apalagi, usaha skala rumah tangga ini sangat menjanjikan, dan biasanya untuk skala rumah tangga usaha ini, dilakukan hanya untuk kegiatan sela-sela petani. pakannya pun tidak perlu dipertimbangkan karena pakan biasanya sudah tersedia disekitar kita. ini adalah salah satu intensifikasi lahan dengan memaksimalkan lahan.
Untuk memulai usaha penggemuka sapi bali, berikut adalah hal yang harus diperhatikan;
1. Ketersediaan lahan untuk kandang, Untuk skala rumah tangga, kandang sapi sudah bisa dibangun di lahan yang berukuran 5m x 10 m. lahan ini sudah mempertimbangkan kotoran sapi dan tempat pakan. untuk bisa dikombinasikan dengan biogas ukuran lahan bisa menyesuaikan nantinya. Kandang yang sesuai harus memiliki penutup atap yang dapat melindungi sapi dari terik matahari dan hujan, namun hewan sapi juga harus tetap mendapatkan cukup sinar matahari. Dan aliran udara yang lancer. Kandang juga harus dijaga kebersihannya, hal ini sangat penting, karena kebersihan dapat menjaga hewan ternak dari penyakit.
2. Sumber pakan,Sumber pakan ini yang menjadi hal utama yang harus diperhatikan, sumber pakan ini bisa ditaktisi dengan lahan pekarangan rumah, sela-sela tanaman pertanian, dedaunan, batang pisang, jerami dll.untuk pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi ataupun sore hari.
3. Bibit sapiUntuk memilih bibit sapi bali sebaiknya dari sapi bali betina atau jantan. Dan pastikan juga bentuk fisik sempurna dari kepala, badan, hingga kaki harus sehat dengan ciri-ciri kulit bersih mengkilat, hidung sedikit basah atau lembab dan juga mata yang cerah bersih. Perhatikan juga pertautan kulit yang longgar dengan tingkat nafsu makan yang baik.
4. PerawatanPerawatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan. meliputi pembersihan kandang biar tidak lembab, kotoran yang diolah entah biogas atau kompos, pencegahan penyakit.
peternak sapi skala rumah tangga bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta per satu ekor sapi. jika, sapi diternakkan rata-rata 3 hingga 8 ekor dengan harga bibit satu ekor antara Rp7 juta, sementara setelah dipelihara selama 6 bulan, harga sapi di pasaran meningkat antara Rp12 – Rp14 juta. Laba ini pun bisa berlipat ganda saat hari raya keagamaan tiba, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Natal.
Jadi tunggu apalagi, usaha skala rumah tangga ini sangat menjanjikan, dan biasanya untuk skala rumah tangga usaha ini, dilakukan hanya untuk kegiatan sela-sela petani. pakannya pun tidak perlu dipertimbangkan karena pakan biasanya sudah tersedia disekitar kita. ini adalah salah satu intensifikasi lahan dengan memaksimalkan lahan.
selamat mencoba! penulis pun hingga detik penulisan ini telah mengembangkan 4 ekor sapi jantan umur 7-9 bulan.
Komentar
Posting Komentar